Sabtu, 09 Juni 2012

Hebat, Di Indonesia Ada Universitas Jurnalistik Gratis Lho!


By. Masykur A. Baddal - Penggunaan kata “Gratis” disadari atau tidak,  mengandung magnet yang cukup besar, dalam menggaet sebanyak mungkin calon pembeli untuk sebuah produk. Terkadang penggunaan kata Gratis hanya sebagai tipu muslihat belaka oleh tim marketing suatu perusahaan. Karena, sewaktu calon pembeli mulai menunjukkan ketertarikan  kepada produk yang ditawarkan, eh..ternyata harus membeli dulu baru dapat barang gratisnya.
Fenomena tersebut, sudah menjadi pemandangan biasa di setiap mal dan pusat-pusat perbelanjaan ibukota. Sehingga dengan sendirinya, akibat keseringan menggunakan trik marketing yang mengandung unsur penipuan semacam itu, menyebabkan kepekaan calon pembeli pun menjadi berkurang kepada produk yang banyak ditawarkan di tempat semisal. Sebab, waktu jualah yang mengajarkan konsumen, bahwa semua iming-iming gratis semacam itu, pasti ujung-ujungnya penipuan terselubung.
Namun, maksud Gratis dalam tulisan ini justeru mengandung makna yang hakiki. Sebab dari pengamatan penulis selama begabung dengan Kompasiana, komunitas raksasa ini tidak ubahnya sebuah Universitas Jurnalistik Virtual Gratis yang sangat sempurna. Didukung oleh personal handal dalam berbagai disiplin ilmu, dengan tingkat akademis pun sangat bervariasi, bahkan ada yang bergelar Doktor serta Professor.
Jika kita mengukur dari standarisasi resmi nasional untuk mendirikan sebuah universitas. Maka, Kompasiana sudah melebihi semua jenjang tersebut. Memang, konsep belajar yang kita dapat di Universitas Kompasiana (istilah penulis) lebih condong kepada “Learning by Doing”, atau Belajar sambil Berkarya. Ternyata betul-betul jitu, karena konsep tersebut juga sudah banyak diusung oleh berbagai virtual university dunia.
Pengalaman penulis, selama bergabung beberapa bulan dengan Universitas Kompasiana hasilnya pun luar biasa. Berbeda jauh dengan universitas konvensional. Karena memerlukan waktu yang lama untuk  mencapai jenjang tertentu dalam ilmu jurnalistik.
Satu lagi yang membuat penulis terkaget-kaget. Belajar di Universitas Kompasiana, seolah tanpa mengenal arti lelah. Hampir semua mahasiswanya tanpa bosan memelototi pergerakan tutorial digital di layar komputer masing-masing, mengikuti detik demi detik dengan penuh kesabaran. Pemandangan yang sangat langka kita jumpai di . universitas konvensional umumnya. Karena para mahasiswa ingin  sesegera mungkin bergegas meninggalkan ruang kuliah.
Yang lebih mencengangkan, semua proses belajar mengajar yang dipandu oleh sang admin, yaitu seorang sosok profesional dalam dunia jurnalistik. Serta dilakoni oleh semua mahasiswa Kompasiana(members). Mencapai puncaknya di saat tulisan si mahasiswa tampil menjadi HL (Head Line). Serasa semua kelelahan selama mengikuti proses pergerakan data digital di situs Kompasiana, yang bergerak melampaui hitungan jam, sirna semuanya. Diganti dengan rasa bahagia, puas serta percaya diri atas hasil kerja keras yang telah dilakukan. Tidur pun terasa nyenyak dengan senyuman tetap tersungging di bibir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar