Sabtu, 09 Juni 2012

Menulis dan Gaya Penulisan Berita


Jika diperhatikan dengan lebih seksama, maka terlihat bahwa berita-berita di surat kabar umumnya mengikuti sebuah pola, yakni pola piramida terbalik.
Adapun alasan praktis mengapa tulisan berita dibuat seperti demikian, pertama-tama itu memang sesuai dengan naluri manusia dalam menyampaikan suatu berita, yaitu agar berita tersebut cepat dapat ditangkap oleh pendengarnya.
Rumus 5 W + 1 H (What (apa), Where (dimana), When (kapan), Why (mengapa), Who (siapa) dan How (bagaimana) merupakan unsur yang harus terdapat dalam lead pada sebuah berita. Unsur-unsur berita yang manapun di antara yang enam itu dapat dijadikan batu loncatan untuk menggerakkannya menjadi sebuah berita.
Tubuh berita harus muncul dari lead, dan pokok soal yang dikemukakan dalam alinea pembuka harus sepenuhnya didukung dan dikembangkan dalam kalimat-kalimat berikutnya. Setelah puas dengan alinea pertama, penulis berita kemudian mengatur materi berita selebihnya agar berkaitan dengan kisah berita yang sedang ditulis.
Unsur-unsur untuk syarat tercapainya penulisan jurnalistik yang efektif adalah sebagai berikut:
  1. Kecermatan dalam pemberitaan
  2. Organisasi dalam berita
  3. Diksi dan tatabahasa yang tepat
  4. Prinsip hemat dalam penulisan berita
  5. Daya hidup (vitalitas), warna, dan imaginasi
Dalam penulisan jurnalistik ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan yaitu sifat tulisan jurnalistiksebagai media komunikasi massa. Kenyataan ini memberikan tekanan akan pentingnya sifat-sifat sederhana, jelas, dan langsung dalam suatu tulisan berita. Dengan demikian, bahasa jurnalistik itu harus ringkas, mudah dipahami, dan langsung menerangkan apa yang dimaksudkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar