Sabtu, 09 Juni 2012

Menulis Berita Olahraga


Berbeda dengan tipe wartawan lain, wartawan olah raga akan mendasarkan sebagian besar informasinya dari hasil pengamatan langsung. Ia juga akan menggunakan sumber-sumber berita lain, misalnya peserta pertandingan , ofisial olah raga, pejabat-pejabat humas, catatan-catatan resmi, sumber-sumber latar belakang dan bahkan penonton.
Hindari penulisan yang berbunga-bunga dan hindari klise dalam menulis berita olah raga. Bahasa olah raga menekankan pada informalitas dan orisinalitas.
Salah satu keuntungan yang dimiliki wartawan olah raga dibanding dengan wartawan yang mengkhususkan diri di bidang-bidang pemberitaan politik, pemerintahan, bisnis, IPTEK atau bidang-bidang pemberitaan lainnya adalah bahwa dalam olah raga peraturannya sudah tetap dan tidak berubah dari tahun ke tahun; kalaupun ada perubahan tetapi perubahan itu kecil saja. Keadaan seperti itu sudah tentu menyebabkan penulisan berita olah raga terasa seperti monoton.
Bab 10 Feature dan Berita Human Interest
Yang disebut feature bisa berupa berita, bisa juga berupa karangan – tetapi dengan syarat-syarat tertentu. Jika ia berupa berita, ia bukanlah berita dalam arti yang biasa, bukan sekedar berita faktual, matter of fact news, melainkan berita yang dibuat menarik dengan dibubuhi unsur human touch, sentuhan perasaan manusia. Ini artinya berita tersebut diolah sedemikian rupa sehingga letak kelaikannya untuk dimuat dalam media bukan karena berita itu penting, melainkan karena berita itu ditulis secara menarik, atau memang beritanya itu sendiri menarik.
Bab 11 Reportase Interpretatif
Berdasarkan fakta-fakta yang berhasil dihimpun, seorang wartawan harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tentu timbul di kepala setiap orang; apa itu artinya? Reportase interpretatif juga seringkali mencoba menjawab pertanyaan: bagaimana hal tersebut terjadi? Mungkin sang wartawan terus juga menulis untuk menunjukkan betapa kegiatan ekonomi yang menbaik dalam masyarakat tidak terpengaruh oleh kenaikan bahan bakar minyak misalnya.
Sebagian besar berita-berita interpretatif tampaknya memang seperti penjelasan saja. Berita-berita interpretatif ini seakan-akan sederhana. Padahal, reportenya menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari dan menganalisis sebelum ia menuliskannya dalam bentuk berita akhir. Sang reporter membuat dulu rancangan beritanya, konsep awalnya dan revisi-revisinya ditulis kembali untuk membuat interpretasinya itu mudah dimengerti.
Teknik-teknik interpretatif
Programlah otak untuk menganalisa isu-isu dan kejadian-kejadian. Program-program yang tersedia meliputi metoda-metoda tertentu untuk berfikir secara logis seperti berikut:
· Sebab-akibat
· Penalaran secara deduktif
· Penalaran secara induktif.
· Anslogi
· Bobot relatif
· Sifat manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar